Ulasan Buku “Artisan Brand”
Saat ini tidak sedikit brand lokal yang awalnya begitu asing tiba-tiba
muncul dan bersaing dengan brand besar. Melalui buku Artisan Brand, Handoko
Hendroyono memaparkan bagaimana kita memahami kian tumbuh suburnya berbagai
brand lokal belakangan ini atau bisa disebut brand artisan. Ada bermacam produk
dengan semangat artisan ini mulai dari healthy
drink, kopi, bakery, fashion, furniture, service, dan
sebagainya. Produk brand artisan hampir merambah semua kategori.
Apa itu Artisan brand?
Konsumer atau orang saat ini sangat tertarik pada “pengalaman nyata”
atau real experience. Sebagai contoh
cerita yang menggugah hati akan dicari oleh kebayakan orang. Sementara itu
produk brand artisan umumnya menjawab tantangan ini yakni dengan munculnya semangat
lokal, komunal, dan disertai dengan sentuhan personal yang kuat.
Sentuhan personal itu dapat berupa visi pemberdayaan sebagai motor
penggerak utama dimana sulit ditiru oleh brand massal atau pabrikan yang
sifatnya komoditi. Brand artisan memiliki pola engagement yang lebih nyata yakni sebuah pengalaman atau hubungan
yang menggugah partisipasi.
Selain itu, brand artisan umumnya juga memiliki inspirasi dan concern yang kuat. Sebagai contoh Nova,
penggagas SuweOraJamu, terinspirasi untuk mengangkat kekuatan heritage dalam memorinya. Sejak kecil ia
dibiasakan minum jamu oleh ibunya sehingga tahu persis khasiatnya. Lalu dia
heran kenapa tak ada orang yang mengembangkan jamu di kalangan muda. Dari
inspirasi itulah ia memulai perjalanan pribadinya untuk mengenal bagaimana
proses peracikan jamu. Dia mempelajari berbagai rempah dan tanaman berkhasiat
lalu dikemas sehingga bisa dinikmati oleh anak muda perkotaan.
Proses yang dilalui oleh penggagas SuweOraJamu tersebut menjadi cerita
yang otentik dari pelakunya. Di sisi lain, proses itu memiliki dimensi
memberdayakan warisan serta memanfaatkan bahan-bahan lokal dalam pembuatan
jamu. Ditambah lagi ia juga berkomitmen kuat untuk menghasilkan produk yang
berkualitas baik.
Ide(ologi) Brand : Bisnis yang
ikut memecahkan masalah
Menurut Handoko, bila diperhatikan ada kemiripan di antara brand yang
berkembang sangat pesat belakangan ini. Salah satunya ialah upaya dalam
memecahkan masalah di masyarakat. Semakin nyata dan besar solusi yang
ditawarkan, maka makin cepat pula brand tersebut diterima oleh masyarakat.
Kita bisa amati produk-produk yang sering orang pakai seperti Gojek yang
memecahkan transportasi serta menciptakan lapangan kerja baru, Tokopedia yang
mendorong generasi makers, dan
sebagainya. Nama-nama brand tersebut melekat dengan solusi yang mereka tawarkan.
Di era saat ini, narasi tentang “makna” (meaning) suatu produk merupakan suatu keharusan. Tanpa adanya
“nilai” (value) yang kuat dan
“pengalaman nyata” (real experience)
maka suatu produk akan tenggelam. Inilah masanya dimana brand dinilai bukan
karena eksistensinya, melainkan perannya dalam memecahkan masalah yang menjadi
dasar setiap pengembangannya.
Brand Purpose
Menurut Handoko brand artisan umumnya dimulai dari “tujuan” (purpose). Tujuan tersebut menjadi bahan
bakar yang tak ada habisnya serta sumber cerita unik membuat brand terasa
terasa spesial. Selain itu, tujuan tersebut juga menjadi magnet bagi lingkungan
sekitar, sehingga dapat menarik minat individu maupun kelompok yang memiliki
kepedulian yang sama.
Akhir-akhir ini kita melihat brand yang memiliki misi sosial tumbuh
lebih cepat dan mampu bertahan lebih lama dibandingkan brand yang mengutamakan
profit. Salah satunya brand Pijakbumi, yakni produk sepatu yang juga
berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan. Mereka mengembangkan
penyamakan kulit yang ramah lingkungan dan membangun semangat handmade yang kuat. Itu sebabnya brand
yang bertumpu pada sistem produksi massal akan perlahan tersingkirkan.
My Opinion
Membaca buku ini memberikan perspektif baru bagi saya tentang bagaimana
brand sekarang bisa berkembang sangat pesat serta ciri yang mendukungnya. Brand
menjadi menarik karena semakin personal atau dekat dengan kita serta memiliki
kejujuran. Saya sangat setuju bahwasannya membangun brand seakan kita memperjuangkan
cita-cita dan tujuan hidup yang mulia. Pasti banyak di antara kita sewaktu
kanak-kanak memiliki mimpi ingin bermanfaat untuk bangsa dan negara.
Well, rating untuk buku ini menurut saya sangat bagus, versi saya 8.8 dari
10. Walaupun buku ini cukup tipis sekitar 120 halaman namun banyak ilustrasi
yang menarik, mudah dipahami, serta banyak perspektif baru yang bisa
didapatkan.
Pengulas: Miftahul Arifin
Comments
Post a Comment