Ulasan Buku “Fusion Leadership” : Responsibility = Response + Ability
Buku karya Ibu Nenny Soemawinata ini
menyajikan pengalaman serta inspirasi tentang kepemimpinan dari dua budaya yang
berbeda yakni timur dan barat. Kepemimpinan dari keyakinan beliau sejatinya
adalah seni mengelola kapasitas diri, mengubah dari yang tidak mungkin menjadi
mungkin serta mengubah sikap yang benar dan bersedia mengambil tanggungjawab.
Salah satu hal yang menarik untuk
dibahas dalam buku ini adalah tentang tanggungjawab (responsibility). Tanggungjawab dan kepemimpinan merupakan kedua hal
yang tak dapat dipisahkan satu sama lain, memilih jalan pemimpin artinya berani
berani bertanggungjawab. Sementara ketika seseorang berani mengambil
tanggungjawab, artinya berani untuk memimpin kemudian akan tumbuh menjadi
pemimpin yang hebat. Dalam bahasa
inggris tanggungjawab adalah responsibility,
merupakan gabungan dari response dan ability. Kedua hal tersebut menunjukkan
pada suatu kemampuan untuk merespon apa saja dalam berbagai situasi kehidupan.
Stephen Covey mengatakan bahwa
apa yang terjadi dalam kehidupan kita terdiri dari 10% aksi dan 90% reaksi. 10%
adalah apa saja yang terjadi di sekitar kita, sementara 90% adalah bagaimana
cara kita merespon apa yang terjadi di sekitarnya. Oleh karena itu,
tanggunggjawab ialah seni merespon apa yang terjadi di sekitar kita dengan
sikap yang benar.
Seringkali cara kita merespon dapat
mempengaruhi alur suatu peristiwa. Misalnya ada seseorang sedang menangis di
telepon kemudian meminta bantuan kita ketika sedang sibuk. Sebagai seorang
pemimpin yang berintegritas, tantangan yang kita hadapi adalah bagaimana bisa
memberikan jawaban yang jujur secara spontan namun tetap memiliki unsur
kebaikan dan kebenaran di dalamnya. Respon yang benar hanya dapat diberikan
oleh seorang pemimpin yang mengusahakan kebaikan untuk lingkungan di
sekitarnya. Malcolm Gladwell mengatakan bahwa kunci mengambil kuputusan yang
baik ialah bukan pengetahuan, melainkan pengertian. Banyak pemimpin yang cerdas
dan berpengetahuan, namun tidak memiliki pengertian.
Sehingga cara kita merespon dari
mulai hal yang terkecil hingga sesuatu yang besar, itu semua kembali ke sikap
kita. Sikap yang benar akan meraih hal yang baik, sementara sikap yang buruk
akan menghalangi hal yang baik untuk diraih. Seorang pemenang akan menemukan
1000 cara untuk menang, sedangkan seseorang yang tidak ingin menang akan
menemukan 1000 cara untuk menyobatase dirinya dari keberhasilan. Sikap yang
benar memiliki kuasa untuk membangun dan menembus kemustahilan, sementara sikap
yang buruk akan membawa kehancuran dan bencana.
Sering kita amati, banyak orang
yang tidak mau mengambil tanggungjawab, bukan karena tidak mampu tapi karena
tidak mau menanggung resikonya. Untuk menghindari tanggungjawab, biasanya orang
akan merespon dengan beribu alasan untuk terlepas darinya.
Namun, pemimpin yang hebat
bukanlah sosok yang merespon dengan sikap beribu alasan. Karena sejatinya
alasan-alasan yang terus diutarakan akan membuat kita tidak akan bergerak dan
terus berada diposisi yang sama. Sebaliknya, ketika kita tidak mencari-cari
alasan artinya kita telah selangkah lebih maju untuk menghargai diri sendiri
dan menolong orang lain.
Kepemimpinan adalah tentang
mengambil tanggungjawab dan bukan untuk mencari alasan. Pengikut mencari alasan
untuk setiap masalah, namun pemimpin mengambil tanggungjawab untuk mencari
solusinya. Kepemimpinan ialah kemampuan untuk merespon masalah dengan mengambil
tanggungjawab kemudian menghadapi dengan gigih. Hal tersebut lah yang membuat seorang
pemimpin terus tumbuh dan berkembang merespon dengan cara yang benar dan selalu
berharap kebaikan.
Pengulas : Miftahul Arifin
Comments
Post a Comment