Ulasan Buku “Ekonomi Pembangunan Syariah” : Sebuah Transformasi Pertumbuhan dan Kesejahteraan Negara-Negara OKI
Buku ini ditulis oleh Irfan
Syauqi Beik dan Laily Dwi Arsyianti yang merupakan sepasang suami istri
sekaligus pakar di bidang ekonomi syariah. Di dalam buku ini menyajikan konsep
ekonomi pembangunan syariah terutama peran dari negara dan masyarakat.
Perekonomian negara-negara OKI
(Organisasi Kerjasama Islam) masih berada pada kondisi perekonomian yang tertinggal
dari negara-negara lain. Meskipun selama tiga dekade terakhir perekonomian
negara-negara OKI menunjukkan kenaikan, namun sekitar 27,2 persen dari total
penduduknya masih hidup dengan penghasilan di bawah 1,25 US dollar per hari.
Sementara, tingkat pengangguran dalam negara-negara OKI mencapai angka 9,4
persen, menunjukkan bahwa tingkat
pengangguran masih jauh tertinggal dengan tingkat pengangguran rata-rata dunia yakni
sebesar 6,8 persen.
Negara dengan mayoritas penduduk Muslim
memiliki sumber daya yang melimpah. Namun, sumber daya alam tersebut tidak
sepenuhnya mampu dikuasai oleh negara-negara OKI sebagai tuan rumah, justru
sumber daya alam ini banyak dikuasai oleh asing. Faktor-faktor produksi
seharusnya bisa dikuasai dan dimanfaatkan secara utuh, sehingga hasilnya
optimal.
Dengan melihat kondisi tersebut,
dibutuhkan suatu pendekatan yang lebih mampu mengakomodir kebutuhan umat muslim
di seluruh dunia, agar umat muslim menjadi tuan rumah di negaranya sendiri.
Pendekatan ini adalah pendekatan ekonomi pembangunan syariah yang bersifat
komprehensif dan holistik. Hal ini juga sejalan dengan riset K.A. Ishaq (2003)
yang menyatakan bahwa di antara penyebab kegagalan pembangunan ekonomi di
negara-negara berkembang adalah karena diabaikannya instrumen pembangunan yang
sesuai dengan agama dan budaya lokal. Oleh karena itu, pendekatan ekonomi
pembangunan syariah memiliki posisi strategis di negara-negara OKI.
Ekonomi pembangunan syariah ialah
konsep yang mempelajari dan menganalisis proses pembangunan dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya, serta mengidentifikasi dan merekomendasikan kebijakan
pembangunan berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Konsep ekonomi
pembangunan syariah memiliki keseimbangan antara aspek materil dan aspek moral.
Keseimbangan ini adalah jalan menuju kebahagian yang hakiki, dan dapat
menghantarkan manusia kembali pada hakikat kemananusiannya yang sesuai dengan
sunatullah kehidupan.
Ekonomi pembangunan syariah dapat
terefleksikan dalam kesatuan bangunan di antara tiga sektor perekonomian
syariah, yaitu sektor riil, sektor keuangan syariah, dan sektor ZISWAF (zakat,
infaq, sedekah, dan wakaf). Kekeliruan-kekeliruan premis ekonomi konvensional
menyatakan bahwa antara pertumbuhan ekonomi dan distribusi sering kali terjadi trade off, dimana keduanya bergerak ke
arah berlawanan. Namun, dalam ekonomi syariah paradoks ini diminimalisir dengan
mengubah paradigma konflik antara pertumbuhan dan distribusi menjadi
pertumbuhan dengan distribusi. Pertumbuhan ekonomi sangat bertumpu pada sektor
riil yang didukung oleh keuangan syariah. Sedangkan distribusi dan pemerataan
sangat bergantung pada kinerja sektor ZISWAF.
Pertumbuhan ekonomi dalam konsep
Islam tidak semata dilihat dari pertumbuhan barang dan jasa, namun juga terkait
aspek moralitas dan kualitas akhlak. Ukuran keberhasilan pertumbuhan tersebut
ditinjau dari sisi perbaikan agama, sosial, dan kemasyarakatan. Paling tidak
ada tiga faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu sumber daya yang
dapat diinvestasikan, sumber daya manusia dan entrepreneurship, serta teknologi dan inovasi.
Dengan adanya pertumbuhan
ekonomi, diharapkan akan lahir kesejahteraan. Namun, kesejahteraan yang hakiki
hanya akan lahir dari sinergisitas antara pertumbuhan ekonomi dan distribusi. Kesejahteraan
sebagai tujuan utama pembangunan dapat diraih apabila aspek kedaulatan ekonomi
dan aspek tata kelola perekonomian yang baik dapat diwujudkan secara nyata.
Dalam pandangan Islam, kedaulatan ekonomi merupakan hal yang sangat esensial dan
fundamental bagi setiap bangsa. Kedaulatan ekonomi akan menentukan sebuah
kedaulatan bangsa, apakah bangsa tersebut didekte bangsa lain atau tidak. Jalan
untuk menegakkan kedaulatan ekonomi ini adalah dengan kebijakan ekonomi
berbasis maslahah atau kepentingan umum. Kemudian, aspek tata kelola
perekonomian yang berbasis transparansi merupakan hal yang sangat mendasar,
sehingga masyarakat dapat melakukan pengawasan secara terbuka terhadap negara.
Oleh karena itu, perbaikan pembangunan
ekonomi di negara-negara OKI perlu memperhatikan intrumen pembangunan
berdasarkan aspek agama dan budaya lokal dengan tetap memperhatikan koridor
Al-Qur’an dan Sunnah. Pembangunan ekonomi syariah juga mensyaratkan adanya
keseimbangan peran antara negara dengan masyarakat, antara state dengan civil society.
Keduanya harus ditempatkan dalam perspektif yang saling mendukung dan
proporsional, bukan dalam perspektif konflik.
Casino Game For Sale by Hoyle - Filmfile Europe
ReplyDelete› casino-games › casino-games › casino-games poormansguidetocasinogambling.com › casino-games Casino Game for sale by https://jancasino.com/review/merit-casino/ Hoyle https://deccasino.com/review/merit-casino/ on Filmfile 출장안마 Europe. Free shipping for most filmfileeurope.com countries, no download required. Check the deals we have.