Ulasan Buku “The 9 Golden Habits for Brighter Muslim – Dr.H.Agus Sukaca, M.Kes” : Menjadi Muslim yang Gemilang
Dr. H. Agus Sukaca, M.Kes ialah
seorang dokter. Semenjak remaja ia terlibat aktif dalam berbagai kegiatan
Muhammadiyah. Ia juga merupakan aktivis Muhammadiyah yang pernah menjabat Ketua
Majelis Tabligh PP Muhammadiyah selama periode 2010-2015.
Buku ini berbicara tentang
kebiasaan-kebiasaan utama yang dilakukan muslim untuk meraih kegemilangan di
masa depan. Setelah membaca buku ini, saya tersadar bahwasannya masih banyak
adab dan aktivitas yang harus terus dibenahi. Allah dan Rasulullah SAW telah memberikan
tutunan bagaimana seharusnya kita beraktivitas, tetapi seringkali kita lalai.
Dalam tidur misalnya terkadang lupa untuk berwudhu, atau dalam adab bertetangga
misalnya terkadang terlupa untuk memberikan senyum, sapa, dan salam untuk
saudara kita.
Untuk meraih kegemilangan
bukanlah suatu yang tiba-tiba tetapi merupakan akumulasi dari langkah-langkah
kecil yang positif dan dilakukan terus menerus. Aktivitas yang kita lakukan
setiap hari pada dasarnya adalah kebiasaan-kebiasaan. Oleh karena itu,
rata-rata yang kita lakukan setiap hari adalah kebiasaan. Contohnya dari setelah
bangun tidur kita melakukan aktivitas yang sama kemudian berangkat kuliah pada
jam yang sama dan bertemu dengan orang yang sama.
Aktivitas-aktivitas yang
dilakukan secara berulang-ulang secara otomatis akan mengalir begitu saja tanpa
dipikir panjang. Karena itu kebiasan-kebiasaan yang kita lakukan akan membentuk
karakter, citra diri, dan gambaran masa depan kita. Orang-orang sukses menempa
dirinya untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan yang mengantarkannya pada
kesuksesan walaupun berat dan tidak nyaman. Meraka lebih fokus pada impian
hidup yang menyenangkan meski cara meraihnya berat.
Salah satu prasyarat untuk
menjadi sukses adalah memiliki gambaran yang jelas, sukses seperti apa yang
dimau. Semakin jelas gambarannya maka semakin tinggi peluang untuk meraihnya.
Sayangnya banyak orang yang tidak menyadari apa yang benar-benar meraka
impikan. Mayoritas orang diwakili populasi 60% mempunyai impian yang
samar-samar. Alhasil kehidupan mereka layaknya rata-rata populasi tersebut. Sekitar
10% populasi mempunyai impian yang jelas dalam pikiran mereka, maka hidupnya
tiga kali lipat lebih sukses dibanding kebanyakan orang. Dan sekitar 3% populasi
memiliki impian yang jelas, dituliskan, dan divisualisasikan. Mereka merupakan
orang-orang yang sukses jauh berkali lipat dari kebanyakan orang. Untuk itulah,
langkah pertama untuk menjadi muslim yang gemilang adalah menetapkan visi, misi,
serta tujuan hidup kita.
Allah menciptakan langit dan bumi
beserta isinya dengan tujuan yang jelas. Jin dan manusia diciptakan untuk
beribadah. Kehidupan di dunia dijalani dengan mengikuti perintah-perintah Allah
serta meninggalkan larangan-larangan-Nya, serta berbuat sesuai yang
diizinkan-Nya pasti akan mendapat kehidupan akhirat yang menyenangkan. Untuk
itulah, sudah selayaknya visi yang diemban oleh pribadi muslim adalah menjadi
pribadi muslim yang sebenar-benarnya yakni yang menegakkan tauhid secara murni
kemudian belajar, memajukan, dan mendakwahkan ajaran Islam serta mewujudkan
Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.
Setelah menetapkan visi, misi,
dan tujuan yang jelas, langkah kedua ialah membangun kebiasaan-kebiasaan yang
menjadi pilar-pilar pembentukan pribadi muslim yang sebenar-benarnya.
Kepribadian seseorang dibentuk oleh kebiasaannya. Sementara kebiasaanya
dibentuk oleh apa yang ia lakukan berulang-ulang. Semakin banyak diulang
semakin melekat. Sebagai seorang muslim maka kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan
oleh Rasulullah SAW patutlah menjadi contoh.
Ada sebuah kisah seorang guru
sedang memberikan pelajaran untuk muridnya. Guru itu membawa tabung setinggi 30
cm, batu besar, kerikil, pasir, dan air. Lalu, guru itu memasukkan batu besar
ke dalam tabung hingga penuh. Setelah itu, memasukkan kerikil kecil hingga
penuh. Kemudian memasukkan pasir ke dalam tabung hingga tabung itu penuh berisi
batu, kerikil, dan pasir. Lalu terakhir, guru itu menuangkan air hingga
menyentuh ujung tabung.
Guru itu bertanya, “Apa pelajaran
yang bisa diambil?”.
Kemudian salah seorang murid
menjawab, “Guru, saya belajar terkadang kita bisa memasukkan sesuatu hal lebih
dari apa yang kita bayangkan”.
“Jawabanmu bagus, tetapi ada hal
lain yang bisa kalian temukan”, balas guru tersebut.
Murid-murid berpikir keras.
Sampai salah seorang murid
menjawab, “ Jika kita tidak menaruh batu besarnya terlebih dulu, kita tidak
bisa memasukkan benda yang lain”
“Pintar sekali”, balas guru itu
dengan tersenyum lebar.
Dalam membangun kebiasaan menjadi
pribadi muslim yang sebenar-benarnya, kita harus memulai dari batu-batu
besarnya. Inilah batu besar itu :
Habit 1 : Tertib shalat (shalat
fardhu pada awal waktu berjamaah, didahului shalat Tahiyatul Masjid dan
diiringi shalat rawatib, ditambah shalat tahajud setiap dini hari dan shalat
dhuha setiap pagi)
Habit 2 : Tertib puasa sunnah
(puasa tiga hari sebulan, puasa senin-kamis, atau puasa seperti nabi Daud a.s.)
Habit 3 : Tertib zakat, infak,
dan sedekah
Habit 4 : Tertib adab sesuai adab
islam
Habit 5 : Tertib tadarus Al-Qur’an
minimal satu hari satu juz
Habit 6 : Tertib membaca minimal
satu jam setiap hari
Habit 7 : Tertib menghadiri
taklim atau pengajian dalam seminggu
Habit 8 : Tertib berjamaah dan
berorganisasi
Habit 9 : Selalu berpikir positif
Sekian, semoga kita
perlahan-lahan dapat memperbaiki diri menjadi sebenar-benarnya pribadi muslim
dan istiqamah dalam membangun kebiasaan.
Bismillah .. semakin pingin menimba ilmu dari buku ini
ReplyDelete