Seorang Pemimpin - Day 28
Manusia terlahir pada dasarnya adalah seorang pemimpin.
Minimal ia menjadi seorang pemimpin untuk dirinya sendiri, mengendalikan nafsu
yang tertanam pada diri. Namun tugas seorang manusia tak hanya sampai di situ, berkat
akal dan pikiranya ia memiliki tanggungjawab menjadi seorang pemimpin bagi alam
sekitarnya.
Seorang pemimpin harus cukup dengan dirinya sebelum
mencukupkan orang lain. Sifat inilah yang membedakan seorang pemimpin dengan
pimpinan. Bila bicara soal pimpinan maka tak jauh dari kekuasaan yaitu orang
yang mempunyai hak dalam rangka menguasai sesuatu. Namun bila bicara soal
kepemimpinan maka bukan saja membahas soal kekuasaan semata tetapi juga nasib
baik sekitarnya.
Menjadi pemimpin bukanlah tentang seseorang yang ditumbalkan.
Namun menjadi pemimpin adalah kerelaan dirinya mengubah, memperbaiki, serta
membimbing ke arah yang lebih baik. Butuh keikhlasan serta kerendah hatian
untuk menjadi seorang pemimpin yang berperilaku baik.
Bicara soal kepemimpinan juga tak terlepas dari kontribusi.
Seberapa besar telah menyumbangkan sumbangsih pemikiran dan aksinya. Oleh
karena itu, kepemimpinan tak selalu disandingkan dengan jabatan akan tetapi
dikaitkan dengan kontribusi, pengorbanan yang didasari oleh rasa kerendah
hatian serta keikhlasan.
#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara
#Day28
Comments
Post a Comment