Di Balik Kegagalan Ada Jalan - Day 23
Jika dihitung-hitung bisa jadi kegagalan yang pernah saya
alami jauh lebih banyak dibandingkan kesuksesan. Namun kegagalan itu justru
menjadi sebuah cerita menarik yang tak terlupakan. Barangkali juga akan menjadi
cerita lucu untuk anak cucuku kelak.
Sewaktu SD dulu, mendapat nilai enam sepertinya sudah biasa
bahkan saya ragu bisa naik kelas namun pada akhirnya di akhir kelulusan saya
masuk sepuluh besar lulusan terbaik sekolah. Kemudian ketika SMP, saya
mengikuti banyak lomba sekitar sepuluh kali namun semuanya gagal, mendekati
berhasil pun tidak. Meskipun pada akhirnya saya bisa menjadi lulusan terbaik sekolah
di kala itu. Selanjutnya di masa SMA, saya masih mengalami kegagalan dalam
berbagai lomba dan juga sering kali remedi dalam berbagai pelajaran. Namun pada
akhirnya, tiga dari tujuh lomba yang saya ikuti berhasil menyabet juara dan
juga kesempatan khusus masuk perguruan tinggi favorit lewat jalur undangan.
Masa kuliah pun berbagai kegagalan bertubi-tubi saya terima.
Pertama dalam kegagalan pengajuan beasiswa-beasiswa. Kemudian kegagalan
berorganisasi terutama kepanitian. Namun pada akhirnya, rasa syukur yang paling
nikmat selalu datang ketika jatuh di bawah. Tiga dari enam beasiswa pun
berhasil diterima serta hal-hal lain yang sebenarnya datang tak diduga.
Seorang pengrajin kaca selalu memanaskan api dengan suhu yang
sangat tinggi untuk melebur serpihan kacanya. Semakin tinggi maka semakin
cantik hasilnya. Begitu juga kegagalan, ia adalah proses mematangkan setiap
orang menjadi lebih hebat.
Kegagalan bagi saya bukanlah akhir dari segalanya namun
sebuah titik terang menuju kesuksesan. Saya bersyukur masih bisa merasakan
kegagalan kerena itu saya tersadar akan ada jalan yang lebih baik. Sikap yang
perlu ditanamkan adalah menghargai kegagalan.
Next part 2 >> Menghargai Kegagalan
#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara
#Day23
Comments
Post a Comment