Buka Mata, Buka Telinga, Nyalakan Hati
Kita mungkin mengagumi apa yang kita lihat,
namun tak merasakan apa yang kita lihat.
Kita mungkin mengagumi apa yang kita dengar namun tak merasakan apa yang kita
dengar. Mengagumi seseorang misalnya, kita mengaguminya karena karyanya,
kemampuannya atau parasnya. Namun kita mungkin jarang berpikir siapakah yang
memberikan semua itu kepadanya. Pastilah jawabannya Allah, namun di saat kita
mengagumi seseorang itu, mungkin jarang sekali kita juga mengagumi akan ciptaan
Allah. Padahal dialah zat pemberi segalanya. Kita bisa saja mempunyai kemampuan
seperti tokoh idola kita karena pada dasarnya seseorang itu sama, dengan kapasitas
otak yang sama, namun bagaimana usaha tiap orang sehingga Allah memberinya
sebuah kempuan. Tak ada yang tak mungkin selama kita berusaha.
Contoh lain, mendegar misalnya, mendegar kita
biasa artikan dengan mendengar percakapan, mendengar bunyi alarm atau
sebagainya. Mendegar sendiri biasa diartikan sebagai bunyi atau suara. Namun
dibalik mendengar tersimpan makna luar biasa. Contoh mendengar kicauan burung,
terlihat sepele memang, namun dengan mendengar kicauan burung kita bisa
memaknai bahwa ada kehidupan yang sedang berjalan. Oleh karena itu dari
mendengar jika kita bisa resapi dengan seksama akan menemukan keagungan luar
biasa dibalik ciptaan-Nya. Ke tingkat lebih tinggi lagi yakni mendengarkan ,
bisa dimaknai dengan mendengar dengan lebih tulus dan lebih perhatian. Contoh
anak mendegarkan ibunya yang sedang mensehatinya atau Allah mendengarkan do’a
hamba-Nya. Kunci mendengarkan adalah menyalakan hati, memperhatikan dan ambil
maknaya.
Memang sebenarnya yang kita kagumi bukanlah apa
yang kita lihat atau dengar namun apa yang kita rasakan. Nyalakan hati kalian
agar Allah lah yang benar-benar layak
dikagumi.
-Ala Tahu
Comments
Post a Comment